Sabtu, 19 Desember 2015

Imaginary Friends part II



IMAGINARY FRIENDS part 2
Teman Khayalan (Kumpulan Kisah Nyata)
Source : scaryforkids
Translated by : Rainila


Nights With Morrie (Malam bersama Morrie)
Paman dan Bibiku pindah ke rumah yang baru. Aku tinggal bersama mereka selama seminggu, tapi aku punya perasaan aneh terhadap rumah mereka. Aku sedang tidur di loteng dan, sekitar jam 3 pagi, aku terbangun dan mendapati sepupuku yang berumur 6 tahun sedang berdiri di samping ranjangku. Dia mulai berbicara soal teman khayalannya, Morrie.
Hari berikutnya, saat aku bertanya pada orangtuanya soal itu, mereka berkata kalau sepupuku tak punya teman khayalan saat mereka masih di rumah yang lama. Mereka memutuskan untuk bertanya mengenai hal itu, tapi sepupuku bilang kalau dia tak mengerti apa yang orangtuanya maksud.
Malam berikutnya, sekitar jam 3 pagi, aku terbangun lagi dan mendapati sepupuku memandangiku. Dia terus berkata berulang kali, “Kenapa kau mengadu? Kenapa kau mengadu? Kenapa kau mengadu?” Aku mencoba berbicara padanya dan dia mulai mengoceh tentang bagaimana Morrie akan datang ke mimpinya pada malam hari dan makan malam bersama keluarga di meja makan. Aku bertanya bagaimana dia bertemu Morrie dan dia bilang kalau Morrie datang padanya dan bertanya apa dia bisa masuk ke tubuh sepupuku. Katanya, “Yeah, tentu, masuklah.” Itulah saat Morrie mulai datang ke sisi ranjangnya tiap malam dan berbicara padanya.
Esoknya, aku bilang ke orangtuanya tapi mereka tak percaya padaku. Mereka pikir aku hanya mengarang saja. saat malam terakhirku di rumah itu, aku terbangun oleh suara gebukan pelan dari bawah ranjang, saat itu aku sangat takut, tapi aku mengumpulkan keberanian untuk mengintip kesana. Aku melihat sepupuku sembunyi disana. “Aku menjagamu dari Morrie,” Katanya, “Dia tak percaya padamu dan dia ingin kau pergi. Morrie tak akan melukaimu kalau aku menjagamu.”
Itulah kata terakhir yang aku dengar darinya sebelum aku berlari secepat yang pernah aku lakukan hingga melewati 3 blok jauhnya, hingga paman dan bibiku mengejarku dan memintaku untuk berhenti. Mereka bertanya apa yang terjadi dan saat aku menjawab, mereka tak percaya. Saat kami kembali ke rumah dan melihat ke lantai atas, sepupuku sedang di kamarnya, tertidur. Aku pamit keesokan harinya dan tak pernah kembali lagi.

Jacob the Lumberjack (Jacob si Penebang Pohon)
Aku sedang menjaga seorang bocah lelaki berumur 5 tahun dan ia bilang padaku bahwa seseorang bernama Jacob, yang berpakaian seperti seorang penebang pohon, sedang duduk di sebelahku di sofa. Dia pasti melihat wajahku yang ketakutan hingga kemudian dia berkata, “Jangan khawatir... Dia tak punya lengan.”

Sally the Murderer (Sally si Pembunuh)
Anak perempuanku punya teman khayalan bernama Sally. Suatu saat dia bercerita bagaimana Sally di penjara karena memenggal kepala ibunya.

The Creeper Man
Sejak usia 3 tahun, anak laki-lakiku selalu bercerita padaku mengenai “the Creeper Man” yang tinggal di kamar Ayah dan Ibuku. Dia menyinggungnya setelah dia mengunjungi mereka. Aku membuat kesalahan saat aku bertanya bagaimana bentuknya. Anakku bilang,” Oh, dia tak punya wajah.”

Emily
Saat saudara perempuanku masih berusia 6 atau 7 tahun, dia punya teman khayalan bernama Emily. Dia bercerita pada kami bahwa umur Emily sama dengannya, dia tinggal di kloset, memakai terusan berwarna hitam usang dan punya rambut hitam panjang. Dia terus bermain dengan Emily dan orangtua ku menyadari kalau dia bertingkah aneh. Dia sangat tidak ramah dan hanya duduk ditengah kamar berbisik dengan Emily.
Suatu hari, saudara laki-lakiku sedang berjalan dan saudara perempuanku sedang duduk di tengah kamarnya. Tiba-tiba dia menoleh dan mendesis ke arah saudara laki-lakiku. Sangat mengerikan karena dia tak lagi seperti saudara kami. Orangtuaku berlari ke kamarnya dan aku bisa mendengar dia menjerit dan terus menjerit, “Keluar! Keluar!” sekeras yang dia bisa. aku tak tau apa yang terjadi disana namun kemudian jeritan itu mendadak berhenti, ku lihat orangtuaku memeluknya dan mereka menangis, saudaraku juga.
Bertahun-tahun kemudian, aku bertanya padanya soal itu dan dia berkata bahwa Emily pernah menyuruhnya untuk melakukan hal yang mengerikan pada dirinya sendiri. Dia pernah bangun di atap dan dia tak ingat kenapa dia bisa disana. Ternyata Emily membenci orantua kami dan dia membuat saudaraku membenci mereka juga. Ketika kami pindah rumah, Emily pergi. Aku lega kami meninggalkan rumah itu.

The Blurry People
Saat aku kecil, aku punya beberapa teman khayalan. Mereka selalu berada di sekitarku dan menunduk ke arahku. Aku selalu ingat bagaimana sosok mereka. Mereka sama, hanya siluet seperti bayangan. Mereka jarang bicara padaku, tapi ibuku bilang bahwa jika aku di kamar sendirian, aku seperti tengah berbincang-bincang dengan beberapa orang. Mereka hanya selalu “ada”.

The Captain
Seoran ibu bercerita padaku bahwa dia khawatir karena putranya bicara soal hantu yang bicara padanya dan bermain dengannya di kamar. Katanya hantu itu bernama The Captain: seorang pria tua dengan jenggot di wajah. Katanya, The Captain bilang bahwa pekerjaannya di masa depan adalah membunuh dan The Captain bilang siapa-siapa yang akan dia bunuh. Anak itu menangis dan berkata dia tak ingin jadi pembunuh, tapi kata The Captain dia tak punya pilihan dan dia akan terbiasa membunuh nantinya. Anak itu juga berkata pada temannya di kelas, “Aku tau dimana kau tinggal” dan “Kau mungkin pintar bersembunyi tapi aku akan tetap menemukanmu.”

The Evil Rabbit (Kelinci Jahat)
Saat sepupuku berumur lima tahun, dia punya boneka kelinci yang dibawa kemanapun dia pergi. Dia bahkan bicara pada boneka itu. Suatu hari, saat aku mengawasinya, dia sedang tidur di ranjang. Tiba-tiba dia terbangun dan meneriaki bonekanya tanpa alasan yang jelas. Dia berteriak berulang kali, “Tidak! Kau tak boleh melakukan itu! itu jahat! Jangan lakukan!” aku tanya apa yang terjadi, tapi dia tak mau mendengarku. Akhirnya aku singkirkan boneka itu dari kamarnya dan saat aku kembali, dia sudah kembali tidur. Aku tak tau apa yang kelinci itu akan lakukan...

Roger
Adik laki-lakiku punya teman khayalan bernama Roger yang tinggal di bawah meja kopi kami. Kata dia Roger punya seorang istri dan 9 anak. Roger dan keluarganya hidung tenang di bawah sana selama 3 tahun. Lalu, suatu hari, adikku berkata kalau Roger tak akan disini lagi. saat kami bertanya kenapa, dia bilang dia telah menembak dan membunuh Roger berserta seluruh keluarganya. Aku tak tau apa dia masih mengingatnya sekarang, tapi hal yang paling menggangguku adalah dia sama sekali tak menunjukkan rasa bersalah.

The Easter Bunny (Kelinci Paskah)
Saat aku berusia 16 tahun, aku harus memenjaga dua anak laki-laki kembar yang saat itu masih kelas tiga. Mereka selalu berbicara mengenai seseorang dengan kostum kelinci paskah, dan berkata bahwa mereka sangat takut padanya. Suatu hari saat aku menjaga mereka, salah satu dari mereka sedang berada kamar mandi sementara yang satunya tengah bersamaku, di lantai bawah menonton TV, lalu tiba-tiba saja dia berkata, “Kau harus memeriksa Matt.” Beberapa detik kemudian, kami mendengar teriakan Matt dari lantai atas. “Dia disini! Dia disini!” Aku segera lari keatas, dan memeriksa semua ruangan sebelum dia bisa tenang. Aku tak yakin bagian mana yang paling membuatku ngeri.

Shaggy
Ketika ibuku masih kecil, dia punya teman khayalan bernama Shaggy. Saat dia sudah tumbuh sedikit lebih besar, dia bilang pada ibunya dia telah menghabisi Shaggy, jadi dia bisa lepas darinya. Nenekku bertanya apa yang dia maksud dan ibuku berkata, “Aku mencincang tubuhnya dan memasukkannya ke kulkas.”

I Can’t Kill Him (Aku Tak Bisa Membunuhnya)
Saat saudaraku masih kecil, dia berlagak seolah punya teman khayalan yang selalu berbicara padanya tiap detik. Suatu hari, ibuku mendengar dia tengah berkata, “Aku tak bisa membunuhnya! Dia ayahku satu-satunya!”

Car Crash (Kecelakaan  Mobil)
Saat aku masih kecil, aku punya sekumpulan teman khayalan. Suatu hari ibuku memperhatikan aku tak lagi berbicara pada mereka selama beberapa waktu dan bertanya apa yang telah terjadi pada mereka. Dengan tenang aku memberitahu ibuku bahwa mereka semua mati dalam kecelakaan mobil.

Tidak ada komentar: