PURPLE
MIRROR
Source
: scaryforkids
Translated
by RainiLa
Purple mirror atau
cermin ungu adalah urban legend jepang mengenai sebuah frase yang dikutuk. Jika
kau ingat frase ini saat kau mencapai umur 20 tahun, kau akan mati.
Bertahun-tahun lalu,
ada seorang gadis jepang yang sangat angkuh dan menghabiskan waktu hanya untuk
memandangi wajahnya di cermin. Cermin itu merupakan pemberian dari ibunya dan
gadis itu begitu menyukai hadiahnya lebih dari apapun juga. Cermin itu adalah
miliknya yang berharga.
Gadis itu terobsesi
untuk jadi cantik dan menderita anoreksia, dia melaparkan diri sampai di titik
dimana dia jadi terlalu kurus. Waktu berlalu, kesehatannya memburuk, tapi tak
peduli bagaimana pucat dan kurusnya dia, dia selalu bercermin dan menganggap
dirinya cantik.
Suatu hari, dia
menghias cerminnya dengan warna ungu. Saat bercermin, dia merasa jijik. Dia tak
lagi menganggap dirinya cantik. Dia melihat sebagaimana keadaanya yang
sesungguhnya; seorang gadis yang pucat, kurus, cekung dan tulang yang menonjol
dibalik kulitnya. Ketakutan, dia membanting cerminnya hingga hancur
berkeping-keping, namun kemudian dia menyesal dengan apa yang telah dia
lakukan.
Di ulang tahun yang ke
20, gadis itu tengah mempersiapkan pesta namun sial dia tertabrak mobil dan
mati. Di ambang kematian, kata-kata yang dia ucapkan adalah, “Cermin ungu...
cermin ungu... cermin ungu...”
Setelah prosesi
pemakaman, saat orang tua gadis itu menyusuri kamarnya, mereka tak menemukan
cermin ungu tersebut. Rumor mengenai gadis ini tersebar ke seluruh Jepang.
Setelah pemakamannya, beberapa pemuda ditemukan meninggal secara misterius. Semuanya
meninggal di ulang tahun mereka ke 20 dan penyebab kematian mereka tak pernah
ditemukan sampai sekarang, namun ada satu persamaan dari kematian mereka,
potongan cermin kecil berwarna ungu ditemukan di kamar mereka.
Sejak hari itu, frase
“cermin ungu” telah dikutuk dan diyakini bahwa siapapun yang ingat frase itu
sampai umur mereka 20 tahun, mereka akan mati.
Catatan : Kau harus
melupakan frase “cermin ungu” dan coba buanglah jauh-jauh dari pikiranmu.
Apapun yang kau lakukan, luapakan...hidupku sedang dipertaruhkan.
Ya Tuhan! Maaf aku
menceritakan hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar